Jumat, 20 April 2018


Nama : Desy Natalia
NIM   : ACC 115 057
Ujian   : KAPITA SELEKTA




PEMBELAJARAN KIMIA SEBAGAI MASALAH MIKRO

Pembelajaran mikro secara teknis bertolak dari asumsi bahwa keterampilan-keterampilan mengajar yang kompleks itu dapat terbagi menjadi unsur-unsur keterampilan yang lebih kecil. Masing-masing keterampilan dapat dilatihkan jauh lebih efektif dan efisien, apabila dibandingkan dengan pendekatan lain yang dilakukan secara global.
Melalui pembelajaran mikro, pembentukan keterampilan dapat dilakukan secara sistematik mulai dari pemahaman, perencanaan, observasi sampai dengan peragaan untuk kemudian diteruskan dengan latihan yang berjenjang (latihan terbatas).
Keterampilan dasar mengajar merupakan suatu keterampilan yang menuntut latihan terprogram untuk dapat menguasainya. Agar kegiatan latihan keterampilan dasar mengajar yang dilakukan melalui pendekatan pembelajran mikro dapat berjalan dengan baik dan membuahkan hasil yang optimal maka tentu saja diperlukan perencanaan yang matang.
Dengan telah dipahaminya perencanaan pembelajaran secara utuh, maka akan memudahkan untuk melakukan proses adaptasi dalam membuat perencanaan pembelajaran secara umum, dan khususnya untuk kepentingan pembelajaran mikro, atau untuk kepentingan model pembelajaran lainnya.

A.      Tujuan dan Manfaat Perencanaan Pembelajaran dan Aplikasinya dalam Pembuatan Pembelajaran Mikro
  1.  Pengertian Pembelajaran Mikro
Perencanaan dapat diartikan sebagai proses penyusunan berbagai keputusan yang akan dilaksanakan pada masa yang akan datang untuk mencapai tujuan yang akan ditentukan (Gaffar,1987). Perencanaan merupakan proses penetapan dan pemanfaatan sumber-sumber daya secara terpadu yang diharapkan dapat menunjang kegiatan dan upaya-upaya yang akan dilaksanakan secara efektif dan efisien dalam mencapai tujuan.
Fungsi perencanaan secara umum meliputi kegiatan menetapkan apa yang ingin dicapai, bagaimana cara mencapainya, berapa waktu yang akan dibutuhkan, berapa orang yang diperlukan dan berapa biayanya.
Melalui perencanaan yang telah dibuat, dapat terbayangkan tujuan yang ingin dicapai, aktivitas atau proses yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan, saran dan fasilitas yang diperlukan, hasil yang akan didapat, bahkan faktor kendala maupun unsur pendukung juga sudah dapat diantisipasi.
Perencanaan pembelajaran mikro, yaitu membuat perencanaan atau persiapan untuk setiap jenis keterampilan mengajar yang akan dilatihkan. Unsur-unsur perencanaan meliputi, menentukan tujuan, materi, metode, media dan evaluasi.
Dalam membuat perencanaan pembelajaran mikro, unsur-unsur yang digunakan sama dengan unsur-unsur perencanaan pembelajaran secara umum. Perbedaannya yaitu disesuaikan dengan karakteristik pembelajarn mikro, yaitu setiap unsur perencanaan tersebut disederhanakan, dan ada penekanan terhadap jenis keterampilan apa yang akan dilatihkan.
  1.  Unsur-unsur Perencanaan Pembelajaran Mikro
Perencanaan pembelajaran adalah proses memproyeksikan dari setiap komponen pembelajaran. Menurut Ralph W. Tyler (1975) komponen-komponen pembelajaran tersebut meliputi empat unsur yaitu: tujuan, bahan ajar, metode, dan evaluasi.
3.      Tujuan dan Manfaat Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran sebagai suatu proyeksi kegiatan yang akan dilakukan oleh gurudan siswa dalam proses pembelajaran. Perencanaan pembelajaran memiliki fungsi yang amat penting sebagai pedoman operasional pembelajaran.
Tujuan dan manfaat perencanaan pembelajaran antara lain adalah :
1.  Sebagai landasan pokok bagi guru dan siswa dalam mencapai kompetensi dasar dan indikator yang telah ditetapkan.
2.  Memberi gambaran mengenai acuan kerja jangka pendek.
3.  Karena disusun dengan menggunakan pendekatan sistem, memberi pengaruh terhadap perkembangan individu siswa
4.  Karena dirancang secara matang sebelum pembelajaran, berakibat terhadap nurturant effect.
4.   Aplikasi dalam Perencanaaan Pembelajaran Mikro
Perencanaan pembelajaran untuk pembelajaran mikro sesuai dengan ketentuan perencanaan pembelajaran pada umumnya, hanya dibuat lebih sederhana sesuai dengan karakteristik pembelajaran mikro itu sendiri. Fungsi perencanaan pembelajaran mikro adalah sebagai pedoman pokok bagi calon guru atau para calon guru yang akan melaksanakan kegiatan latihan melalui pembelajaran mikro. Dengan demikian setiap yang berlatih mengajar dalam prosesnya harus didasarkan pada perencanaan yang telah dibuat sebelumnya.

Prinsip-prinsip Perencanaan Pembelajaran dan Aplikasinya dalam Membuat Perencanaan Pembelajaran Mikro
1.       Pengertian
Pembuatan perencanaan pembelajaran pada dasarnya adalah mengembangkan dari setiap komponen pembelajaran, yaitu mengembangkan tujuan, materi, atau isi, metode dan media serta evaluasi.
Prinsip pembelajaran merupakan kaidah, hukum, atau ketentuan-ketentuan yang harus dijadikan patokan dalam membuat perencanaan pembelajaran. Penyusunan perencanaan pembelajaran yang didasarkan pada prinsip yang ditetapkan, maka akan menghasilkan suatu perencanaan pembelajaran.
2.      Prinsip-prinsip Perencanaan
Pada pokoknya prinsip-prinsip dalam pembuatan perencanaan pembelajaran antara lain :
1.  Memperhatikan karakteristik anak
Dalam perencanaan pembelajaran (desain instruksional) harus memperhatikan kondisi yang ada dalam diri siswa dan kondisi yang ada di luar diri siswa (Gagne, 1979:13)
2 . Berorientasi pada kurikulum yang berlaku
Perencanaan yang dibuat oleh guru seperti dalam bentuk silabus maupun dalam bentuk rencana pelaksanaan pembelajaran harus disusun dan dikembangkan berdasarkan pada kurikulum yang berlaku.
3.  Sistematika kegiatan pembelajaran
Urutan kegiatan pembelajaran dikembangkan secara sistematis dengan mempertimbangkan urutan dari yang mudah menuju yang lebih sulit, dari yang bersifat sederhana menuju yang lebih kompleks.
4.  Melengkapi perencanaan pembelajaran
Yaitu dengan menambah instrumen-instrumen pembelajaran, misalnya lebar kerja siswa, format isian, lembar catatan tertentu disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang harus dicapai.
5.  Bersifat fleksibel (dinamis)
Perencanaan pembelajaran disesuaikan dengan situasi dan kondisi saat berlangsungnya pembelajaran.
6. Berdasarkan pendekatan sistem
Artinya setiap unsur perencanaan pembelajaran yang dikembangkan harus merupakan kesatuan yang tidak terpisahkan dan memiliki keterpaduan.
B. Prosedur Pembuatan Perencanaan Pembelajaran dan Aplikasinya dalam Pembelajaran Mikro
1.  Langkah-langkah Pembuatan Perencanaan Pembelajaran
a.  Tuliskan identitas mata pelajaran antara lain :
Nama mata pelajaran, pokok bahasan / sub pokok bahasan, kelas, semester, waktu dan lain sebagainya sesuai kebutuhan.
b.  Tuliskan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator.
c.  Materi pembelajaran. Mengembangkan materi yang harus diajarkan untuk  mencapai indikator yang telah ditetapkan.
d.  Kegiatan pembelajaran.
Merumuskan kegiatan-kegiatan atas pengalaman pembelajaran yang akan dilakukan oleh guru dan siswa dalam melakukan proses pembelajaran untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
e.  Menentukan alat, media, dan sumber rujukan. Yaitu menentukan alat / media pembelajaran yang akan digunakan untuk mendukung terjadinya proses pembelajaran secara efektif dan efisien.
f.  Menentukan prosedur evaluasi. Yaitu merumuskan prosedur, bentuk dan jenis evaluasi yang akan dilakukan untuk mengukur hasil pembelajaran yang telah dilakukan. Dalam evaluasi harus memperhatikan prinsip evaluasi yaitu validitas dan reliabilitasnya agar memperoleh informasi yang akurat dari hasil pembelajaran yang telah dicapai oleh siswa.
C. Aplikasi dalam Membuat Perencanaan Pembelajaran Mikro
Pembelajaran mikro mengajar yang sebenarnya yang dilakukan dalam kelas khusus yang dirancang untuk kepentingan latihan mengajar, maka tentu saja perencanaan pembelajarannya dibuat sesuai dengan kaidah prosedur pembuatan perencanaan pembelajaran yang berlaku untuk kepentingan pembelajaran biasa. Satu hal yang membedakan antara rencana pembelajaran mikro dan rencana pembelajaran biasa, untuk rencana pembelajaran mikro ditambah satu komponen yaitu “ Tujuan Latihan Pembelajaran Mikro”.
Sebagai alat kontrol untuk mengetahui tingkat kemampuan peserta yang telah berlatih, dalam pembelajaran mikro dilengkapi oleh seperangkat alat / instrumen lain, yaitu pedoman observasi. Rumusan pedoman observasi berbeda-beda antara pedoman observasi yang satu dengan yang lainnya. Hal ini disesuaikan dengan setiap jenis keterampilan dasar mengajar yang dilatihkan. Pedoman observasi dipegang oleh observer yang bertugas mengamati penampilan perserta yang berlatih. Pihak observer adalah mereka yang dianggap sudah memiliki pengalaman lebih sehingga dapat memberikan penilaian secara objektif untuk dijadikan masukan / balikan bagi peserta yang berlatih.